Selasa, 22 November 2011

Infeksi puerperalis

nfeksi puerperalis

Infeksi Puerperalis
1) Pengertian
· Infeksi puerperalis adalah semua peradangan yang disebabkan oleh masuknya kuman-kuman ke dalam alat-alat genetalia pada waktu persalinan dan nifas
(Sarwono Prawirohardjo, 2005 : 689 )
· Infeksi puerperalis adalah keadaan yang mencakup semua peradangan alat-alat genetalia dalam masa nifas
(Mochtar Rustam, 1998 : 413)
· Infeksi puerperalis adalah infeksi peradangan pada semua alat genetalia pada masa nifas oleh sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya suhu badan melebihi 380 C tanpa menghitung hari pertama dan berturut-turut selama 2 (dua) hari
2) Etiologi
Bermacam-macam jalan kuman masuk ke dalam alat kandungan seperti eksugen, autogen danendogen. Penyebab yang terbanyak dan lebih dari 50 % adalah strepto coccus dan anaerop yang sebenarnya tidak patogen sebagai penghuni normal jalan lahir :
Kuman-kuman yang sering menyebabkan infeksi puerperalis antara lain :
o Streptococcus haematilicus aerobic
o Staphylococcus aurelis
o Escherichia coli
o Clostridium welchii
3) Faktor-faktor predisposisi infeksi puerperalis, diantaranya :
1. Persalinan yang berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar
2. Tindakan operasi persalinan
3. Tertinggalnya plasenta selaput ketubahn dan bekuan darah
4. Ketuban pecah dini atau pada pembukaan masih kecil melebihi enam jam
5. keadaan yang dapat menurunkan keadaan umum, yaitu perdarahan antpartum dan postpartum, anemia pada saat kehamilan, malnutrisi, kelelahan dan ibu hamil dengan penyakit infeksi seperti pneumonia, penyakit jantung dan sebagainya.
4) Mekanisme terjadinya infeksi puerperalis
Terjadinya infeksi puerperalis adalah sebagai berikut :
a. Manipulasi penolong, terlalu sering melakukan pemeriksaan dalam alat yang dipakai kurang suci hama
b. Infeksi yang didapat dirumah sakit (nosakomial)
c. Hubungan seks menjelang persalinan
d. Sudah terdapat infeksi intrapartum : persalinan lama terlancar ketuban pecah lebih dari enam jam terdapat pusat infeksi dalam tubuh
5) Infeksi yang terlukalisir di jalan lahir
Biasanya terdapat pada tempat-tempat perlukaan jalan lahir karena tindakan persalinan dan pada bekas implantasi plasenta
a. Vulvitis, luka bekas episotomi atau robekan perbium yang kena infeksi. Jaringan sekitar luka membengkak, tepi luka meraih dan bengkak, jahitan mudah terlepas, luka yang terbuka menjadi ulkus dan mengeluarkan pus
b. Vaginatis : luka karena tindakan persalinan terinfeksi, permukaan mukosa membengkak dan kemerahan, terjadi ulkus dan getah mengandung nanah yang keluar dari daerah ulkus
c. Servisitis : infeksi pada serviks agar dalam dapat menjalar ke ligamentum dan parametrium
d. Endometritis : infeksi terjadi pada tempat insersi plasenta dan dalam waktu singkat dapat mengenai seluruh endometrium
e. Peritonitis
Terjadi karena meluasnya endometritis, tetapi dapatjuga ditemukan bersama-sama dengan salpingo-oofaritis dan seliltis pelvika, infeksi nifas dapat menyebar melalui pembuluh linfe didalam uterus langsung mencapai peritoneum dan menyebabkan peronitis
f. Septikomeia dan piemia
Keduanya merupakan infeksi berat.
pada septikemia :
1. Dari permulaan penderita sudah sakit dan lemah
2. Sampai 3 hari post partum suhu menigkat dengan cepat biasanya disertai menggigil, suhunya berkisar 39-400 C
3. Nadi meningkat / menjadi cepat (140-160 x / menit atau lebih)
Sedangkan pada piemia :
1. Penderita tidak lama post partum sudah merasa sakit
2. suhu agak meningkat (350 C)
3. Perut nyeri
Infeksi ini disebabkan oleh kuman-kuman yang sangat pathogen biasanya streiptoccocus haeomlyticus golongan A. infeksi ini merupakan 50 % dari semua kematian karena infeksi nifas.
Pada septicemia kuman-kuman dari sarangnya diuterus, langsung masuk ke dalam peredaran darah umum dan menyebabkan ifeksi. Pada plemia terdapat dahulu trombofelbitis ini menjalar ke venauterina, venatupogastrika dan / atau vena onari (tromboflebitis pelvika)
Parametritis (sellulitis pelivika)
Parametritis adalah infeksi jaringan ikat pelvis yang daoat teradi melalui beberapa jalan :
a) Dari servisitis atau endometritis dan tersebar melalui pembuluh limfe
b) Langsung meluas dari servisitis kesadasar ligamentum sampai ke parametritis
c) Penyeberangan sekunder dari tromboflebitis pelvika
g. Salfingitis
Salfingitis adalah perdangan dari adneksa terdiri atas salfingitis akut dan kronik kadang-kadang walaupun jarang infeksi menjalin ketuba fallopi, malahan ke ovarium
6) Pencegahan yang dapat dilakukan dalam upaya menurunkan infeksi puerperalis sebagai berikut :
1. Pencegahan pada waktu hamil
· Meningkatkan keadaan umum penderita
· Mengurangi faktor predisposisi infeksi kala nifas
2. Saat persalinan
· Perlukan dikurangi sebanyak mungkin
· Perlukaan yang terjadi perdarahan post partum
· Mencegah terjadi perdarahan post partum
· Kurang melakukan pemeriksaan dalam
· Hindari persalinan yang berlangsung lama
3. Kala nifas
· Lakukan mobiliasi dini sehingga darah lokia keluar dengan lancar
· Perlukaan dirawat dengan baik
· Rawat gabung dengan isolasi untuk mengurangi infeksi nosokomial
7) Pengobatan Infeksi Kala Nifas
· Sebaliknya segera dilakukan pengambilan (kultur) dari secret vagina, luka operasi dan darah serta uji kepakaian untuk mendapatkan antibiotiika yang tepat dalam pengobatan
· Berikan dalam dosis yang cukup dan adekuat
· Karena hasil pemeriksaan memerlukan waktu, maka berikan antibiotikan spectrum luas (broad spectrum) menunggu hasil laboratorium
· Pengobatan mempertinggi daya tahan tubuh penderita infus atau tranfusi diberikan perawatan lainnya sesuai dengan komplikasi yang dijumpai
8) Pengobatan Kometarapi
a. Kemasan sulfonamide
b. Kemasan penislin
c. Tetrasiklin, ertiromisin dan kloramfenikal
d. Jangan diberikan politerapi antibiotika yang sangat berlebihan
e. Tidak ada gunanya memberikan obat-obatan yang mahal kalau evaluasi penyakit dan hasil laboratorium tidak dilakukan

Syok dalam kebidanan

Syok dalam kebidanan

Syok adalah suatu keadaan disebabkan gangguan sirkulasi darah ke dalam jaringan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan dan tidak mampu mengeluarkan hasil metabolisme. Penyebab syok dalam kebidanan terbanyak adalah perdarahan, lalu neurogenik, kardiogenik, endotoksik, anafilaktik, dan penyebab syok lain seperti emboli air ketuban. Gejala klinik pada umumnya sama, yaitu tekanan darah turun, nadi cepat dan lemah, pucat, keringat dingin, sianosis jari, sesak, penglihatan kabur, gelisah, dan oligouri.

SYOK HEMORAGIK
Adalah syok yang disebabkan perdarahan yang banyak, yang dapat disebabkan oleh perdarahan pada kehamilan muda, antepartum, atau pasca persalinan. Gejala klinik tergantung jumlah perdarahan yang terjadi. Tanda syok ringan dapat ditemukan dengan tilt test yaitu terjadi hipotensi bila duduk dan atau takikardi, sedangkan saat berbaring masih normal.
Penanganan
  1. Cari dan hentikan sebab perdarahan
  2. Bersihkan saluran nafas, beri oksigen/pasang selang ET
  3. Naikkan kaki ke atas untuk memperbaiki perfusi
  4. Kembalikan volume darah dengan :
-         Whole blood
-         Larutan kristaloid
-         Larutan koloid
5.  Terapi obat :
-         Analgesik
-         Kortikosteroid ( masih kontroversial; dapat menurunkan resistensi perifer, dan meningkatkan kerja jantung dan perfusi jaringan)
-         Sodium bikarbonat jika asidosis
-         Vasopresor (untuk menaikkan tekanan darah dan mempertahankan perfusi renal), yaitu dopamin (pilihan utama) dan beta adrenergik stimulan
  1. Monitoring central venous pressure, nadi, tekanan darah, produksi urin, tekanan kapiler paru, dan perbaikan keadaan umum
  2. Jika terjadi atonia uteri, lakukan masase uterus, beri metil ergometrin 0,2 mg i.v dan oksitosin i.v atau drip, bila gagal, lakukan ligasi a.hipogastrika atau histerektomi

SYOK ENDOTOKSIK ( SYOK SEPTIK )

Adalah suatu gangguan menyeluruh pembuluh darah disebabkan oleh lepasnya toksin. Sebagian besar disebabkan bakteri gram negatif (E.Coli, Pseudomonas Aeruginosa, Klebsiela), dapat juga disebabkan oleh bakteri gram positif, virus, atau jamur.

Penyebab Obstetrik
-         Abortus septik
-         Ketuban pecah lama/korioamnionitis
-         Infeksi pasca persalinan
-         Trauma
-         Sisa plasenta
-         Sepsis puerperalis
-         Pielonefritis akuta

Penanganan
1. Pengembalian fungsi sirkulasi dan oksigenasi
-     Penggantian kehilangan darah dengan darah segar, kristaloid atau koloid
-     Kortikosteroid
-     Beta adrenergik stimulan
-     Oksigen jika ada gangguan nafas
-     Aminofilin untuk menghilangkan bronkospasmus
2. Eradikasi infeksi
-     Antibiotika sesuai kultur
-     Terapi operatif : evakuasi dengan vakum, evakuasi digital atau histerektomi
3. Koreksi cairan dan elektrolit

SYOK KARDIOGENIK

Adalah syok yang terjadi karena kontraksi otot jantung yang tidak efektif, yang disebabkan oleh infark otot jantung dan kegagalan jantung. Penyebab utama adalah penyakit pembuluh darah berat pada penyakit katup jantung. Tanda klinis : dilatasi vena leher, dispnea, desah sistol dan diastol, dan edema menyeluruh.

SYOK NEUROGENIK

Adalah syok yang terjadi karena rasa sakit yang berat. Dapat disebabkan oleh KET, solusio plasenta, persalinan dengan forseps, ruptur uteri, inversi uteri akut, dll.

SYOK ANAFILAKTIK

Adalah syok yang terjadi akibat hipersensitif/alergi obat.

EMBOLI AIR KETUBAN

Adalah masuknya cairan amnion ke dalam sirkulasi ibu, menyebabkan kolaps pada ibu saat persalinan
Gejala Klinis
Kejadian akut mendadak kolaps, sianosis dan sesak napas berat. Segera diikuti kejang dan gagal jantung kanan akut, dengan takikardia, edema paru, dan sputum berwarna kotor. Jika tidak berakhir kematian, akan terjadi DIC yang menyebabkan perdarahan umum.
Pemeriksaan
-         EKG : gagal jantung kanan
-         X-Ray : tidak spesifik
-         Scanning paru : dengan teknetium-99 albumin menunjukkan defek perfusi
-         Laboratorium : DIC
Pengobatan
-         Oksigen : pasang ET dan ventilasi tekanan positip
-         Aminofilin : mengurangi bronkospasmus
-         Isoprenalin : meningkatkan aliran darah ke paru dan aktivitas jantung
-         Digoksin dan atropin : jika CVP meninggi dan sekret paru berlebih
-         Hidrokortison : meningkatkan perfusi
-         Larutan bikarbonat : jika asidosis
-         Dekstran berat molekul rendah : menurunkan agregasi trombosit dalam organ vital
-         Heparin : pengobatan DIC
-         Persalinan pervaginam